Mata Kuliah Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi (PMPSI)
AMIK BSI TEGAL
Pertemuan 1
Pengantar Manajemen Proyek Sistem
Informasi
Metodelogi manajemen Proyek adalah sebuah
disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan
(menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
Ada
beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan manajemen proyek,
antara lain:
- Metodelogi The Traditional
Approach
- Metodelogi Rasional Unifed
Process
- Metodelogi Critical Chain
1. Metodelogi The Traditional Approach
Pendekatan klasik/pendekatan
tradisional/pendekatan konvensional. metodologi ini mengembangkan sistem
dengan mengikuti tahapan - tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembang akan berhasil bila mengikuti
tahapan pada System Life Cycle.
Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam
siklus hidup proyek yaitu :
- Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap
awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan.
Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan
diidentifikasi.
- Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah
ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai
memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan
disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama
kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada
tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan,
financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan,
procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
- Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan
terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi
atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek
secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam
dokumentasi project plan akan dieksekusi.
- Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Tahap ini terdiri atas proses-proses yang
dilakukan untuk obeservasi pelaksanaan proyek untuk menghindari potensi
masalah yang bisa segera diidentifikasi dan jika diperlukan, tindakan
koreksi dapat segera dilakukan.
- Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas
proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project)
beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan
supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada
semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai
dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu
melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat
keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama
kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa
yang akan datang.
2.
Metodelogi Rational Unifed Process
Merupakan
produk perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software (2003).
Produk ini memuat pengetahuan yang bertautan dengan artefak sederhana disertai
dengan deskripsi detail yang dari beragam aktivitas.
Pada RUP ini didefenisikan ada empat
(4) fase siklus proyek yang mirip dengan dengan pendekatan air terjun.
Visualisasi dari fase RUP berikut dengan sumbu waktu dinamakan sebagai Grafik
RU.
- Fase Insepsi
Objektif primer adalah untuk
membatasi sistem dengan cukup sebagai dasar untuk memvalidasi biaya awal dan
penganggaran. Pada fasa ini, ditentukan kasus bisnis yaitu: konteks bisnis,
faktor sukses (perkiraan pendapatan, pengenalan ke pasar, dll.), dan perkiraan
finansial. Sebagai pelengkap kasus bisnis adalah model penggunaan, perencaan
proyek, penilaian risiko tahap awal, dan deskripsi proyek disusun.
- Fase Elaborasi
Objektif primer
adalah untuk memitigasi risiko kunci yang diidentifikasi dari analisis hingga
akhir fase. Fasa elaborasi merupakan fase saat proyek mulai terlihat bentuknya.
Pada fase ini, masalah analisis domain dibuat dan arsitektur proyek mulai
mendapatkan bentuk dasarnya.
- Fase Konstruksi
Objektif
primer adalah untuk membangun sistem perangkat lunak. Fase ini fokus pada
pengembangan komponen dan fitur lain dari sistem. Pada fase inilah saat banyak
dilakukan pengkodean. Pada proyek yang lebih besar, beberapa iterasi konstruksi
dikembangkan sebagai usaha untuk memecah kasus penggunaan menjadi segmen
terkelola yang menunjukkan purwarupa.
- Fase Transisi
Objektif
primer adalah sebagai perantara sistem dari pengembangan ke produksi, yang
tersedia untuk pengguna akhir. Aktivitas dalam fase ini termasuk pelatihan
kepada pengguna akhir dan pengelola sistem dan pengujian beta untuk memvalidasi
terhadap harapan pengguna akhir.
3.
Metodelogi Critical Chain
Critical Chain Project Management
(CCPM) adalah suatu metode penjadwalan baru yang dapat menjadi suatu alternatif
baru sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Sebenarnya CCPM tidak
semata-mata melakukan penjadwalan proyek seperti yang dilakukan oleh CPM / PERT
tetapi juga melakukan pendekatan manajemen. Semua ini bisa ditempuh dengan cara
menghilangkan multitasking, student syndrome, parkinsons law serta memberi
buffer di waktu akhir proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode
CCPM tersebu.
Contoh
penerapan metodelogi ini bisa dilihat pada proyek The Grove Apartement, Retail
and Mediawalk Jakarta yang tengah berjalan. Penjadwalan awal proyek menggunakan
metode penjadwalan tradisional berupa gantt chart yang kemudian dibreakdown
lebih detai ldan lengkap dengan hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM
(Critical Path Method), dan kemudian akan dibandingkan dengan hasil dari
penjadwalan CCPM yang telah menghilangkan multitasking, menghilangkan safety
time pada tiap aktivitas dan memberi buffer dalam pengerjaannya. Selanjutnya
perhitungan dengan metode penjadwalan CPM (Critical Path Method) dan CCPM
(Critical Chain Project Management) akan dibandingkan menurut segi waktu dan
segi biayanya. Dari hasil penelitian ini didapatkan durasi waktu dengan
menggunakan metode penjadwalan CCPM adalah 304 hari. Sedangkan pada CPM
didapatkan durasi 389 hari. Dari segi biaya, CCPM mampu menghemat biaya
sedikitnya 2,1 milyar rupiah. Ini berarti metode penjadwalan CCPM lebih
menguntungkan untuk diterapkan di proyek ini dari pada penjadwalan CPM.
Posted by: Destiana Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar