Rabu, 26 April 2017

PMPSI Pertemuan 1 Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Mata Kuliah Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi (PMPSI)
AMIK BSI TEGAL

Pertemuan 1
Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Metodelogi manajemen Proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan manajemen proyek, antara lain:
  • Metodelogi The Traditional Approach
  • Metodelogi Rasional Unifed Process
  • Metodelogi Critical Chain

1. Metodelogi The Traditional Approach
Pendekatan klasik/pendekatan tradisional/pendekatan konvensional.  metodologi ini mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan - tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembang akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
  • Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi.
  • Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
  • Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
  • Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Tahap ini terdiri atas proses-proses yang dilakukan untuk obeservasi pelaksanaan proyek untuk menghindari potensi masalah yang bisa segera diidentifikasi dan jika diperlukan, tindakan koreksi dapat segera dilakukan.
  • Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.

2. Metodelogi Rational Unifed Process
Merupakan produk perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software (2003). Produk ini memuat pengetahuan yang bertautan dengan artefak sederhana disertai dengan deskripsi detail yang dari beragam aktivitas.

Pada RUP ini didefenisikan ada empat (4) fase siklus proyek yang mirip dengan dengan pendekatan air terjun. Visualisasi dari fase RUP berikut dengan sumbu waktu dinamakan sebagai Grafik RU.
  •  Fase Insepsi 

Objektif primer adalah untuk membatasi sistem dengan cukup sebagai dasar untuk memvalidasi biaya awal dan penganggaran. Pada fasa ini, ditentukan kasus bisnis yaitu: konteks bisnis, faktor sukses (perkiraan pendapatan, pengenalan ke pasar, dll.), dan perkiraan finansial. Sebagai pelengkap kasus bisnis adalah model penggunaan, perencaan proyek, penilaian risiko tahap awal, dan deskripsi proyek disusun.
  • Fase Elaborasi

Objektif primer adalah untuk memitigasi risiko kunci yang diidentifikasi dari analisis hingga akhir fase. Fasa elaborasi merupakan fase saat proyek mulai terlihat bentuknya. Pada fase ini, masalah analisis domain dibuat dan arsitektur proyek mulai mendapatkan bentuk dasarnya.
  • Fase Konstruksi 

Objektif primer adalah untuk membangun sistem perangkat lunak. Fase ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur lain dari sistem. Pada fase inilah saat banyak dilakukan pengkodean. Pada proyek yang lebih besar, beberapa iterasi konstruksi dikembangkan sebagai usaha untuk memecah kasus penggunaan menjadi segmen terkelola yang menunjukkan purwarupa. 
  • Fase Transisi


Objektif primer adalah sebagai perantara sistem dari pengembangan ke produksi, yang tersedia untuk pengguna akhir. Aktivitas dalam fase ini termasuk pelatihan kepada pengguna akhir dan pengelola sistem dan pengujian beta untuk memvalidasi terhadap harapan pengguna akhir.

3. Metodelogi Critical Chain
            Critical Chain Project Management (CCPM) adalah suatu metode penjadwalan baru yang dapat menjadi suatu alternatif baru sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Sebenarnya CCPM tidak semata-mata melakukan penjadwalan proyek seperti yang dilakukan oleh CPM / PERT tetapi juga melakukan pendekatan manajemen. Semua ini bisa ditempuh dengan cara menghilangkan multitasking, student syndrome, parkinsons law serta memberi buffer di waktu akhir proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode CCPM tersebu.
Contoh penerapan metodelogi ini bisa dilihat pada proyek The Grove Apartement, Retail and Mediawalk Jakarta yang tengah berjalan. Penjadwalan awal proyek menggunakan metode penjadwalan tradisional berupa gantt chart yang kemudian dibreakdown lebih detai ldan lengkap dengan hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM (Critical Path Method), dan kemudian akan dibandingkan dengan hasil dari penjadwalan CCPM yang telah menghilangkan multitasking, menghilangkan safety time pada tiap aktivitas dan memberi buffer dalam pengerjaannya. Selanjutnya perhitungan dengan metode penjadwalan CPM (Critical Path Method) dan CCPM (Critical Chain Project Management) akan dibandingkan menurut segi waktu dan segi biayanya. Dari hasil penelitian ini didapatkan durasi waktu dengan menggunakan metode penjadwalan CCPM adalah 304 hari. Sedangkan pada CPM didapatkan durasi 389 hari. Dari segi biaya, CCPM mampu menghemat biaya sedikitnya 2,1 milyar rupiah. Ini berarti metode penjadwalan CCPM lebih menguntungkan untuk diterapkan di proyek ini dari pada penjadwalan CPM.



Posted by: Destiana Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar